BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 13 Juni 2010

siapa aku

jawablah siapa aku????
bagi mereka yang mengenal ku !!!!
pertanyaan yang bodoh, yang terlintas di otak saat ini. ingin kuteriakan jeritan ini sekeras-kerasnya. tak ada terlintas untuk memahami siapa aku?...

lagu keras menghentak keras di telingaku, alunannya meneriaki keras untuk jiwa yang resah ini. terik panas sang surya pun tak dapat melumerkan otak yang sedang membeku.

distorsi ini membunuh jiwa ku...
kita manusia sering di tutupi kebohongan. entah sampai kapan kesenanggan ada dipihakku. hingga saat ini tak ada satupun yang bangga padaku. semua teman telah jauh di depanku dan meninggalkanku, dan harus sampai ke mana. masa depan ku tertutup oleh kesalahanku selama ini.

Sabtu, 12 Juni 2010

cinta wanita 50 ribu

Jarum jam menunjuk angka 14.30. Terik sinar matahari terasa sangat menyengat. Aku ingat jika hari ini aku ada janji. Sebuah janji menyangkut hobi sekaligus pekerjaanku. Aku diminta menjadi assisten fotografer pernikahan.

Aku bahagia bukan kepalang saat ingat akan janji itu. Hitung-hitung untuk menambah pengalamanku dalam menjepret. Tapi, setelah kucoba mengonfirmasi janji itu, aku tertunduk lesu. Ternyata aku telat. Seharusnya aku datang pukul 14.00.

Gundah, itulah perasaanku. Hari itu aku tak hanya gagal menambah pengalaman. Tapi, aku juga gagal mendapatkan uang jajan tambahan. Sebuah kenyataan dan pelajaran yang harus kuambil hikmahnya. Sebuah janji haruslah ditepati.

Karena kesal, aku pun memutuskan untuk berjalan-jalan. Sejenak mencoba tenangkan pikiranku. Kukelilingi kota yang dilintasi garis khatulistiwa ini. Dengan santai kupacu motor buntutku. Motor yang telah setia menemaniku ke manapun selama 3 tahun. Tak lupa juga kubawa tas andalanku. Di dalam tas itu ada kamera poket fujifilm yang sudah dua bulan belum kukembalikan ke tuannya.

Tak terasa sudah 10 menit aku berkeliling. Tak lama kemudian, HPku berdering. Satu pesan diterima. Pesan dari seorang sahabatku. “Ko, kamu sekarang di mana?” Isi pesan itu. “Lagi di A. Yani. Ada apa?” Balasku cepat. “Ke warkop depan HO sekarang juga,” balas sahabatku itu.

Pikiranku tak tenang. Tak biasa kami bertemu di tempat itu. “Apa mungkin motornya mogok?” Pikirku. Akhirnya kuputuskan untuk pergi. Kupacu motorku dengan laju. Hanya perlu beberapa menit saja aku sudah sampai ke sana. Bukan main lajunya motor buntutku.

Kuparkirkan motorku, tepat di depan meja yang ditempati sahabatku. Senyuman khasnya menyambut kedatanganku. “Apa can di sini?” Tanyaku. “Jalankan misi,” jawabnya. Akupun bingung, “Misi apa?” Jawaban itupun kudapatkan dengan segera. Aku baru ingat tentang rencana untuk melakukan investigasi. Investigasi tentang cinta gadis 50 ribu.

Aku dan sahabatku memulai investigasi dari jarak jauh. Letak warkop yang kami tempati sangat strategis. Tepat berhadapan dengan tempat prostitusi yang termahsyur di kota ini. Obrolan pun kami mulai, dengan tetap fokus pada tempat yang ada di hadapan kami

Hari semakin sore. Matahari telah kembali. Lampu penerangan jalan mulai dinyalakan. “Lihat itu,” kata sahabatku. Kuperhatikan dengan tenang. Benar, ada seorang wanita datang dan kemudian masuk ke dalam tempat itu. Wanita itu diantar oleh seorang pria menggunakan motor. Setelah mengantar, pria itupun pergi.

Tak berselang lama. Pria dengan motor yang sama datang lagi. Ia membawa wanita. Sama seperti yang tadi, setelah mengantar, pria itupun pergi lagi. Anehnya, pria dengan motor yang sama muncul lagi untuk yang ketiga kalinya. Ia mengantar seorang wanita lagi. “Terorganisir atau hanya tukang ojek?” Tanya sahabatku. “Bisa jadi tukang ojek,” jawabku. Tapi, kok tukang ojek bermotor yang keren. Motor yang harganya di atas 20 jutaan.

Mungkin karena tak sabar, sahabatku berpikir untuk masuk saja ke tempat itu. Dia mengajakku untuk masuk. Tapi, tiba-tiba hatiku menjadi berdebar-debar. Entah mengapa, hati ini menolak. Tapi, jiwa ini ingin sekali melihat bagaimana keadaan di dalam sana. Akhirnya, aku putuskan untuk tak ikut masuk. Mungkin karena dorongan jiwa, pikirku. Jadi, hanya sahabatku yang masuk ke sana dengan modal kamera hpnya.

Kurang lebih setengah jam aku menunggu. Ku kirimi SMS sahabatku itu, agar segera kembali. Tak lama waktu berselang, akhirnya sahabatku datang juga. Ia kemudian menunjukan sebuah video yang hasilnya menurutku kurang baik. Tapi, tak apalah. Video itu sudah dapat mendeskripsikan bagaimana keadaan di dalam sana.

Video itu memperlihatkan ada seorang wanita. Wanita itu duduk jongkok di samping depan pintu kamarnya. Dalam video itu terdengar sedikit perbincangan antara sahabatkudengan wanita itu.
“Masuklah bang,” sapa wanita itu pada sahabatku. Wanita itu terlihat sedang mengotak-atik hpnya.
“Berapa sekali main?” tanya sahabatku.
“Biasa. 50 ribu saja,” kata wanita itu.
“Kalau diboking, mau nggak?” Tanya sahabatku sekedar ingin tau.
“Nggak ah bang,” jawab wanita itu.
“Ngapa pula gak mau?” Tanya sahabatku lagi.
“Nggak ah bang. Bukan apa, takut tak dibayar. Jadi kame Cuma di sini jak,” ungkap wanita itu.
Rasa penasaranku pun sedikit terpenuhi, setelah menyaksikan video itu. “Sepi, malam ini,” kata sahabatku. “Berapa orang di atas?” Tanyaku. “Tak sampai 10 orang,” kata sahabatku. Sahabatku pun sempat bercerita tentang seorang wanita yang ada di atas sana. Seorang wanita yang masih belia. “Masih ABG. Aku tanya, dia bilang 50 kalau cuman main. 70 ribu kalau plus servis,” terang sahabatku.
Aku sejenak berpikir. Apakah ini cinta wanita 50 ribu. Ataukah ini hanya nafsu 50 ribu saja. Sebuah fenomena yang menarik…..

8-5-10.

pikiranku rusak.....

sang malaikat palsu......

enyahlah dariku...

otakku beku....

logika ku mati...

sebuah kebodohan telah kulakukan......

harusnya aku tetap sendiri.....

ku benci rasa ini......